Pilot.

Pramono Hadi Sigit
3 min readDec 5, 2020

Gimana sih awalnya kok bisa jadi desainer grafis?

Kalo ditanya apakah pengen, sebenarnya juga tidak pernah kepikiran sebelumnya kok. Saat masih di bangku SMA, sebenernya sudah seneng ngutak atik komputer, belajar desain, bikin kaos, bahkan sempat coba berjualan kaos. Namun semua masih sebatas untuk hobi. Lalu ketika kuliah mengambil jurusan Teknik Informatika berdasarkan ketertarikan pada utak atik komputer itu. Bayangan saat itu tentu ingin menjadi programmer canggih, atau ahli jaringan. Periode pertengahan 2005–2010 dunia IT sedang naik daun, banyaknya perkembangan teknologi komputer yang membuat kuliah jurusan IT banyak diminati sehingga di angkatan saya, 2008, jumlah mahasiswa di jurusan Teknik Informatika merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah jurusan ini ada.

Lalu ketika masa perkuliahan, pergaulan di kampus mengenalkan saya lebih dalam pada desain grafis. Bertemu dengan kakak angkatan, teman — teman yang memiliki ketertarikan sama, membuat hobi lama di desain grafis bangkit kembali. Berawal dari ikut workshop, lalu menjadi asisten laboratorium Grafika Multimedia, membuat saya makin belajar berbagai hal mengenai desain grafis dan multimedia. Seiring bersamaan dengan itu, passion di dunia IT juga menurun, merasa tidak memiliki keinginan untuk belajar lebih untuk materi teknis di IT, tidak seperti teman lainnya. Hingga akhirnya untuk tugas akhir kuliah pun mengambil tema di bidang Multimedia, yaitu membuat game 3 dimensi. Cukup wah, karena teknologi ini masih bisa dibilang baru pada saat itu.

Setelah lulus, ketika bimbang diantara pilihan mencari pekerjaan di bidang IT sesuai ijazah, atau mau melanjutkan hobi di bidang grafis/multimedia. Kalo di bidang IT sebenarnya tidak pede, karena memang merasa tidak memiliki skill mumpuni. Akhirnya untuk mengisi waktu, coba apply sebagai Graphic Designer di sebuah free magazine di kota Jogja. Sangat bersyukur karena prosesnya ternyata sangat cepat dan lancar, untuk ukuran seorang fresh graduate yang tidak memiliki latar belakang pendidikan apapun mengenai desain grafis. Disinilah saya bisa belajar bagaimana bekerja sebagai Graphic Designer di industri yang sebenarnya, belajar bagaimana kerjasama dengan orang lain, mengenal berbagai karakter teman kerja. Beruntung disini saya bisa mendapat banyak hal dari Editor in Chief, Mas Deka saat itu. Mungkin tidak secara langsung, tapi selama bekerjasama, banyak nilai — nilai, profesionalitas, yang aku pelajari dari Mas Deka. Salah satu orang yang berjasa pada karirku.

Lalu waktu berlalu, banyak perubahan terjadi, hingga saya bertahan 3 tahun lamanya di majalah ini. Di titik ini, saya merasa seperti sudah “cukup” untuk desain majalah, dan saatnya “aim bigger”, melompat lebih tinggi, mencari tantangan baru. Tujuan berikutnya adalah ingin ke Jakarta, dimana saat itu Jakarta menjadi kota yang industri kreatifnya paling maju, dan disitulah merasa tertantang. Namun ternyata jalannya tidak mudah, karena hampir setahun dari semua application, semua waktu bolak balik JKT-JOG untuk interview, belum membuahkan hasil. Hingga akhirnya sudah hampir putus asa, dihadapkan pada pilihan akan kembali ke industri di Jogja saja, atau bahkan mau switch career ke yang lain, toh dulu daftar sebagai Graphic Designer awalnya juga iseng karena mencari kesibukan pasca lulus kuliah.

Di saat terakhir ini, akhirnya ada petunjuk, sebuah kesempatan untuk bekerja di stasiun televisi di Jakarta. Dengan segala macam intriknya, akhirnya saya berhasil masuk disini, dimana ini merupakan pengalaman baru yang memang saya inginkan, bisa merasakan suasana kerja yang jauh berbeda dengan di Jogja pada waktu sebelumnya. Pace kerja yang cepat, dimana badan ini masih beradaptasi, hingga akhirnya merasakan opname di RS karena demam berdarah karena kecapekan lembur berhari-hari. Namun setelah itu, ketika sudah bisa beradaptasi, semuanya terasa lebih mudah dijalani, dan pada titik inilah, akhirnya bisa yakin dengan pilihan saya, dan percaya bahwa memang ini jalan untuk saya. (.END) — be continued

--

--

Pramono Hadi Sigit
0 Followers

Indonesian Graphic Designer. Currently designing for Bukalapak.